Detail Metadata Kegiatan Statistik
Kompilasi Produk Administrasi Penyusunan Pemutakhiran dan Analisis Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan 2024
Informasi Umum
Judul KegiatanKompilasi Produk Administrasi Penyusunan Pemutakhiran dan Analisis Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan
Tahun Kegiatan
2024
Cara Pengumpulan Data
Kompilasi Produk Administrasi
Sektor Kegiatan
Pertanian dan Perikanan
Jenis Kegiatan Statistik
Statistik Sektoral
Identitas Rekomendasi
-
Penyelenggara
Instansi PenyelenggaraDinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan
Alamat Lengkap Instansi Penyelenggara
Jl Jendral Sudirman No 155
Telepon: | - |
Faksimile: | - |
Email: | dkp3kotametro@gmail.com |
Penanggung Jawab
Unit Eselon Penanggung JawabEselon 1: | - |
Eselon 2: | - |
Penanggung Jawab Teknis
Nama: | Pipi Puspitasari, STP., MM |
Jabatan: | Kepala Bidang Ketahanan Pangan |
Alamat: | Jl. Jendral Sudirman No. 155 |
Telepon: | 081379120557 |
Faksimile: | - |
Email: | dinaspertanian@metrokota.go.id |
Perencanaan dan Persiapan
Latar Belakang KegiatanKota Metro terdiri dari 5 kecamatan dan 22 kelurahan dengan total penduduk 178.381 jiwa (Duscakpil, 2024). Kota Metro terletak antara 105'17' sampai dengan 105'19' Bujur Timur dan 5"6' - 5"8' Lintang Selatan. Kota Metro di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur, sebelah timur berbatasan dengan Kabupateng Lampung Timur dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah. Luas Kota Metro sebesar 68,74 Km. Rata-rata tinggi wilayah di atas permukaan laut (DPL) Kota Metro 52,2 m. Kota Metro secara klimatologis sama dengan klimatologis Provinsi Lampung. Kota Metro terletak di bawah garis katulistiwa 5' LS, beriklim tropis -humid dengan angin laut yang bertiup dari Samudera Indonesia dengan dua arah mata angin setiap tahunnya, yaitu 1. Pada bulan November-Maret, angin bertiup dari arah Barat ke Barat Laut. 2. Pada Bulan Juli-Agustus, angin bertiup dari arah Timur dan Tenggara. Kecepatan angin rata-rata 0,89 m/det. Pada daerah dataran dengan ketinggian 30-60 m, temperatur minimum 22,90'C. Rata-rata Kelembapan udara sekitar 80%. Undang-undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan Pasal 114 dan Peraturan Pemerintah No 17 tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi Passal 75 mengamanatkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenanangannya berkewajiban membangun, menyusun, dan mengembangkan Sistem Informasi Pangan dan Gizi yang terintegrasi, yang dapat digunakan untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi, stabilisasi pasokan dan harga pangan serta sebagai peringatan dini terhadap masalah pangan dan kerawanan pangan dan gizi. Informasi tentang ketahanan pangan penting untuk memberikan informasi kepada para pembuat keputusan dalam pembuatan program, dan kebijakan, baik di tingkat pusat maupun tingkat lokal, untuk lebih memprioritaskan intervensi dan program berdasarkan kebutuhan dan potensi dampak kerawanan pangan yang tinggi.
Tujuan Kegiatan
1. Menyediakan informasi ketahanan pangan yang akurat dan komprehensif 2. Sebagai instrumen untuk monitoring ketahanan pangan wilayah 3. Menyediakan sarana bagi para pengambil keputusan untuk secara cepat dalam mengidentifikasi daerah yang lebih rentan
Rencana Jadwal Kegiatan
Perencanaan Kegiatan
2024-01-23 s.d. 2024-05-17
Desain
2024-01-24 s.d. 2024-02-23
Pengumpulan Data
2024-08-16 s.d. 2024-09-13
Pengolahan Data
2024-09-16 s.d. 2024-09-30
Analisis
2024-10-01 s.d. 2024-10-31
Diseminasi Hasil
2024-10-21 s.d. 2024-10-31
Evaluasi
2024-11-01 s.d. 2024-12-31
Variabel (Karakteristik) yang Dikumpulkan
Nama Variabel | Konsep | Definisi | Referensi Waktu |
---|---|---|---|
Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan | Peta FSVA | Peta tematik yang menggambarkan visualisasi geografis dari hasil analisis indikator ketahanan dan kerentanan pangan. | 2024 |
Data daerah rentan rawan pangan | Data daerah rentan rawan pangan | Data daerah yang memiliki karakteristik berpotensi mengalami kejadian rawan pangan. Dalam Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan, yang termasuk daerah rentan rawan pangan adalah daerah pada prioritas 1 sampai 3. | 2024 |
Peta situasi kewaspadaan pangan dan gizi | Peta situasi kewaspadaan pangan dan gizi | Peta tematik yang menggambarkan situasi Kewaspadaan Pangan dan Gizi berdasarkan indikator yang digunakan | 2024 |
Indeks Ketahanan Pangan Level Desa | Indeks Ketahanan Pangan Level Desa | Ukuran dari indikator-indikator yang mewakili aspek ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan yang digunakan untuk menghasilkan skor komposit kondisi ketahanan pangan di suatu wilayah. Nilai IKP dapat menunjukkan capaian ketahanan pangan dan gizi wilayah (kelurahan/desa) dan peringkat (ranking) relatif antara satu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya. | 2024 |
Jumlah Intervensi terhadap Hasil Analisis Kewaspadaan Pangan dan Gizi | Jumlah Intervensi terhadap Hasil Analisis Kewaspadaan Pangan dan Gizi | Program atau kegiatan sebagai tindak lanjut hasil analis situasi kewaspadaan pangan dan gizi wilayah & rekomendasi kebijakan tingkat Provinsi atau kabupaten/kota | 2024 |
Desain Kegiatan
Kegiatan ini dilakukanBERULANG
Frekuensi Penyelenggaraan
TAHUNAN
Tipe Pengumpulan Data
CROSS_SECTIONAL
Cakupan Wilayah Pengumpulan Data
SEBAGIAN_WILAYAH_INDONESIA
Wilayah Kegiatan
Provinsi | Kabupaten/Kota |
---|---|
LAMPUNG | KOTA METRO |
Pengumpulan data sekunder
Sarana Pengumpulan Data
PAPI, Mail
Unit Pengumpulan Data
Lainnya : Kelurahan
Pengumpulan Data
Apakah Melakukan Uji Coba (Pilot Survey)Tidak
Metode Pemeriksaan Kualitas Pengumpulan Data
Lainnya : Melakukan konfirmasi dengan produsen data misalnya melalui rapat validasi data
Apakah Melakukan Penyesuaian Nonrespon
Tidak
Petugas Pengumpulan Data
Staf instansi penyelenggara dan mitra/tenaga kontrak
Persyaratan Pendidikan Terendah Petugas Pengumpulan Data
Diploma IV/S1/S2/S3
Jumlah Petugas
Supervisor/penyelia/pengawas: 1
Pengumpul data/enumerator: 2
Apakah Melakukan Pelatihan Petugas
Ya
Pengolahan dan Analisis
Tahapan Pengolahan DataEditing, Coding, Data Entry, Validasi
Metode Analisis
DESKRIPTIF
Unit Analisis
Lainnya : Kelurahan
Tingkat Penyajian Hasil Analisis
Lainnya : Kelurahan
Diseminasi Hasil
Produk Kegiatan yang Tersedia untuk UmumTercetak (hardcopy): Ya
Digital (softcopy): Ya
Data Mikro: Tidak
Rencana Rilis Produk Kegiatan
Tercetak (hardcopy): 2024-12-31;
Digital (softcopy): 2024-12-31;
Data Mikro: -
Variabel Kegiatan
-
Ukuran dari indikator-indikator yang mewakili aspek ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan yang digunakan untuk menghasilkan skor komposit kondisi ketahanan pangan disuatu wilayah
-
Peta tematik yang menggambarkan situasi kewaspadaan pangan berdasarkan indikator luat tanam, harga komoditas pangan dan jumlah balita stunting
-
program atau kegiatan sebagai tindak lanjut hasil situasi kewaspadaan pangan dan gizi wilayah
-
Peta Tematik yang menggambarkan visualisasi geografis dari hasil analisis indokator ketahanan dan kerentanan pangan
-
Daerah yang memiliki karakteristik yang menyebabkannya berpotensi mengalami kejadian rawan pangan.
Indikator Kegiatan
-
Jumlah penduduk dengan status kesejahteraan terendah (penduduk dengan tingkat kesejahteraan pada Desil 1) dibandingkan jumlah penduduk desa.
-
Desa yang tidak memiliki akses penghubung memadai dengan mempertimbangkan sarana dan prasarana transportasi darat, air, dan udara dengan kriteria: (1) dapat dilalui sepanjang tahun; (2) dapat dilalui sepanjang tahun kecuali saat tertentu (ketika turun hujan, pasang, dll.); (3) dapat dilalui selama....
-
Jumlah penduduk desa per tenaga kesehatan yang terdiri dari: (1) tenaga medis (dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter sub spesialis, dokter gigi spesialis dan sub spesialis); (2) tenaga keperawatan (perawat non ners, perawat ners, perawat kesehatan anak, perawat maternitas, perawat medical....
-
Perbandingan antara jumlah rumah tangga dengan sumber air bersih tidak terlindung dengan jumlah rumah tangga di desa. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
-
Jumlah sarana dan prasarana ekonomi (pasar, minimarket, toko, warung, restoran dll) dibandingkan jumlah rumah tangga desa