Detail Metadata Kegiatan Statistik
Pendataan Lengkap Hortikultura Dan Tanaman Pangan 2023
Informasi Umum
Judul KegiatanPendataan Lengkap Hortikultura Dan Tanaman Pangan
Tahun Kegiatan
2023
Cara Pengumpulan Data
Pencacahan Lengkap
Sektor Kegiatan
Pertanian dan Perikanan
Jenis Kegiatan Statistik
Statistik Sektoral
Identitas Rekomendasi
-
Penyelenggara
Instansi PenyelenggaraDinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Balangan
Alamat Lengkap Instansi Penyelenggara
Jl. Jend. A.Yani Km. 4,5 Kelurahan Batu Piring Kecamatan Paringin Selatan 71600
Telepon: | 0526 2029 499 |
Faksimile: | - |
Email: | distan.balangankab@gmail.com |
Penanggung Jawab
Unit Eselon Penanggung JawabEselon 1: | - |
Eselon 2: | Rizkianor Fauzi,S.P., M.H (Plt Kadin) |
Penanggung Jawab Teknis
Nama: | Rizkianor Fauzi,S.P., M.H |
Jabatan: | Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura |
Alamat: | Jl. A.Yani km 4.5 |
Telepon: | 082156230444 |
Faksimile: | - |
Email: | Perencanaandkpppblg@gmail.com |
Perencanaan dan Persiapan
Latar Belakang KegiatanSektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Salah satu subsektor pertanian yang mempunyai peranan yang sangat strategis adalah tanaman pangan yang meliputi tanaman padi dan palawija. Subsektor tanaman pangan memiliki peran yang sangat strategis dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Karena itu, informasi mengenai produksi tanaman pangan dan informasi pendukung lainnya yang akurat dan terkini sangat dibutuhkan oleh pemerintah sebagai masukan dalam formulasi dan penentuan kebijakan, khususnya terkait pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Salah satu informasi penting yang dibutuhkan dalam perhitungan produksi tanaman pangan adalah informasi luas tanaman padi dan palawija (luas tanam, luas panen, dan luas puso) yang dikumpulkan secara rutin melalui kegiatan Statistik Pertanian (SP). Selain informasi mengenai luas tanaman padi dan palawija, dalam kegiatan SP juga dikumpulkan sejumlah informasi pendukung, seperti luas lahan pertanian, informasi penggunaan pupuk dan benih, serta alat dan mesin pertanian (alsintan). Ketersediaan data dan informasi pertanaman komoditas hortikultura sangat diperlukan dalam pengambilan kebijakan serta menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan di sektor pertanian khususnya subsektor hortikultura. Selain itu komoditas hortikultura merupakan sumber vitamin dan mineral serta sumber pangan alternatif mempunyai potensi ekspor yang cukup besar sehingga keragaman potensi data hortikultura sangat diperlukan oleh pihak pihak terkait serta masyarakat umum. Pengelolaan Statistik Hortikultura di tingkat pusat dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura serta Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin), Kementerian Pertanian. Pada tingkat provinsi dilaksanakan oleh BPS Provinsi dan Dinas Pertanian (Diperta) Provinsi, sedangkan di tingkat Kabupaten/Kota oleh BPS Kabupaten/Kota dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melalui petugas pengumpul data di kecamatan. Pengelolaan statistik hortikultura ini terdiri dari beberapa tahapan, antara lain pengumpulan data, pelaporan, pengolahan, analisis sampai dengan penyajian data. Dalam pengisian dan arus pelaporan dilakukan dengan melibatkan berbagai institusi mengacu pada hirarki dan tanggung jawab yang telah diatur.
Tujuan Kegiatan
Tujuan pengumpulan data tanaman pangan dan hortikultura adalah sebagai berikut: Memperoleh informasi mengenai luas tanaman komoditas tanaman pangan (padi dan palawija). Memperoleh informasi penggunaan lahan, alat/mesin dan kelembagaan pertanian, serta perbenihan. Mendapatkan data luas/jumlah tanaman, produksi dan rata-rata harga di petani komoditas hortikultura pada tingkat kecamatan.
Rencana Jadwal Kegiatan
Perencanaan Kegiatan
2023-01-03 s.d. 2023-01-19
Desain
2023-01-03 s.d. 2023-01-19
Pengumpulan Data
2023-01-20 s.d. 2023-12-20
Pengolahan Data
2023-02-06 s.d. 2023-12-20
Analisis
2023-12-21 s.d. 2023-12-30
Diseminasi Hasil
2024-01-01 s.d. 2024-01-31
Evaluasi
2024-01-01 s.d. 2024-01-31
Variabel (Karakteristik) yang Dikumpulkan
Nama Variabel | Konsep | Definisi | Referensi Waktu |
---|---|---|---|
Lahan Sawah | Lahan Sawah | Lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status tanah tersebut. Termasuk di sini lahan yang terdaftar di Pajak Hasil Bumi, Iuran Pembangunan Daerah, lahan bengkok, lahan serobotan, lahan rawa yang ditanami padi dan lahan bekas tanaman tahunan yang telah dijadikan sawah, baik yang ditanami padi maupun palawija. | Bulanan, Triwulanan |
Lahan Bukan Sawah | Lahan Bukan Sawah | Semua lahan selain lahan sawah seperti lahan pekarangan, ladang/huma, tegal/kebun, lahan perkebunan, kolam, tambak, danau, rawa, dan lainnya. | Bulanan, Triwulanan |
Luas tanaman akhir bulan yang lalu | Luas tanaman | Luas tanaman pada tanggal terakhir dari bulan laporan yang lalu. Besarnya luas ini sama dengan luas tanaman pada awal bulan laporan. Di sini luas tanaman benih tidak dimasukkan. | Bulanan |
Luas Panen | Luas Panen | Luas tanaman yang dipungut hasilnya setelah tanaman tersebut cukup umur dan hasilnya paling sedikit 11% dari keadaan normal. Khusus untuk jagung dan kedelai, luas tanaman yang dipanen adalah yang bertujuan menghasilkan pipilan kering (jagung) dan biji kering (kedelai). | Bulanan, Triwulanan |
Luas Panen Muda | Luas Panen Muda | Luas tanaman yang dipungut hasilnya dengan tujuan tidak menghasilkan pipilan kering (jagung) atau biji kering (kedelai). | Bulanan, Triwulanan |
Luas panen untuk hijauan pakan ternak | Luas panen untuk hijauan pakan ternak | Luas tanaman jagung yang dipungut hasilnya dalam bentuk daun, batang dan buah (seluruh bagian tanaman) dengan tujuan digunakan untuk pakan ternak. | Bulanan, Triwulanan |
Luas Tanam | Luas Tanam | Luas tanaman yang betul-betul ditanam (sebagai tanaman baru) pada bulan laporan, baik penanaman yang bersifat normal maupun penanaman yang dilakukan untuk mengganti tanaman yang dibabat/dimusnahkan karena terserang OPT atau sebabsebab lain. | Bulanan, Triwulanan |
Luas puso/rusak | Luas puso/rusak | Luas tanaman yang mengalami puso/kerusakan yang diakibatkan oleh serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan), DPI (Dampak Perubahan Iklim) dan/atau oleh sebab lainnya (gempa bumi, dll), sedemikian rupa sehingga hasilnya kurang dari atau sama dengan 11 % dari keadaan normal tanpa melihat kerusakan terjadi sebelum atau sesudah masa generatif. | Bulanan, Triwulanan |
Luas tanaman akhir bulan laporan | Luas tanaman | Luas tanaman pada akhir bulan laporan | Bulanan |
Luas Tanaman Akhir Bulan yang Lalu | Luas Tanaman | Luas tanaman pada tanggal terakhir dari bulan laporan yang lalu. Besarnya luas ini sama dengan luas tanaman pada awal bulan laporan. Di sini luas tanaman benih tidak dimasukkan. | Bulanan |
Luas Tanaman Akhir Triwulan yang Lalu | Luas Tanaman | Luas tanaman pada tanggal terakhir dari triwulan laporan yang lalu. Besarnya luas ini sama dengan luas tanaman pada awal triwulan laporan. Luas tanaman benih tidak dimasukkan. | Triwulanan |
Luas Panen Habis/Dibongkar | Luas Panen Habis/Dibongkar | Luas tanaman sayuran dan buah-buahan semusim, tanaman biofarmaka atau tanaman hias yang pada periode pelaporandipanen habis (sekali panen); atau dipanen lebih dari satu kali dan pada periode pelaporan dibongkar | Bulanan, Triwulanan |
Luas Panen Belum Habis | Luas Panen Belum Habis | Luas tanaman sayuran dan buah-buahan semusim, tanaman biofarmaka atau tanaman hias yang dipanen lebih dari satu kali dan pada periode pelaporan tanamannya belum dibongkar. | Bulanan, Triwulanan |
Luas Rusak/Tidak Berhasil (Puso) | Luas Rusak/Tidak Berhasil (Puso) | Luas tanaman sayuran dan buah-buahan semusim, tanaman biofarmaka atau tanaman hias yang mengalami kerusakan karena serangan OPT, bencana alam, sedemikian rupa sehingga hasilnya kurang dari 11% sengaja dirusak sebelum waktu panen (karena serangan OPT, untuk makanan ternak dan lain sebagainya). | Bulanan, Triwulanan |
Luas Penanaman Baru (Tambah Tanam) | Luas Penanaman Baru | Luas tanaman yang betul-betul ditanam (sebagai tanaman baru) pada bulan/triwulan laporan, baik penanaman yang bersifat normal maupun penanaman yang dilakukan untuk mengganti tanaman yang dicabut/dimusnahkan karena terserang OPT atau sebab-sebab lain, walaupun pada bulan/triwulan tersebut tanaman yang baru ditanam dibongkar kembali. | Bulanan, Triwulanan |
Jumlah Tanaman Akhir Triwulan yang Lalu | Jumlah Tanaman | Jumlah tanaman pada tanggal terakhir triwulan yang lalu atau adanya tanaman pada awal triwulan laporan (tanaman benih tidak dimasukkan). Untuk tanaman buah naga, nenas, pisang, dan salak diisi dalam satuan rumpun. | Triwulanan |
Tanaman yang Dibongkar/Ditebang | Tanaman yang Dibongkar/Ditebang | Tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang dibongkar/ditebang dan dapat berasal dari tanaman triwulan yang lalu atau penanaman baru. Tanaman yang dibongkar/ditebang karena tidak dapat menghasilkan lagi, rusak, diserang OPT, peremajaan atau sebab-sebab lain (seperti pelebaran jalan, untuk perumahan, industri, pembuatan pasar). | Bulanan, Triwulanan |
Tanaman Baru/Penanaman Baru | Tanaman Baru/Penanaman Baru | Adanya tanaman yang betul-betul ditanam pada triwulan laporan, baik penanaman yang bersifat normal maupun penanaman yang dilakukan untuk mengganti tanaman yang rusak karena terserang OPT atau sebab-sebab lain, walaupun pada triwulan tersebut tanaman yang baru ditanam dibongkar kembali (akan ditanami kembali/replanting). | Bulanan, Triwulanan |
Tanaman Belum Menghasilkan | Tanaman Belum Menghasilkan | Tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang selama triwulan laporan belum dapat memberikan hasil karena masih muda (termasuk tanaman baru/penanaman baru). | Bulanan, Triwulanan |
Tanaman Produktif | Tanaman Produktif | Tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang sudah pernah/memberikan hasil pada triwulan laporan, walaupun pada periode laporan sedang tidak menghasilkan, akan tetapi masih dapat diharapkan hasilnya pada periode berikutnya. | Bulanan, Triwulanan |
Tanaman Produktif yang Menghasilkan | Tanaman Produktif yang Menghasilkan | Tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang pada triwulan bersangkutan dipetik hasilnya (dipanen). Dengan demikian tanaman produktif yang menghasilkan tidak termasuk tanaman yang belum dipetik hasilnya karena masih muda atau sedang berbunga. | Bulanan, Triwulanan |
Tanaman Tua / Rusak | Tanaman Tua / Rusak | Tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang sudah tua, rusak, mandul, dan tidak memberikan hasil yang memadai lagi, walaupun ada hasilnya tetapi secara ekonomis sudah tidak produktif lagi. | Bulanan, Triwulanan |
Jumlah Tanaman Akhir Triwulan Laporan | Jumlah Tanaman | Jumlah tanaman yang ada pada tanggal terakhir triwulan laporan | Triwulanan |
Produksi dipanen habis / dibongkar | Produksi dipanen habis / dibongkar | Hasil panen dari luas panen tanaman sayuran dan buah-buahan semusim, tanaman biofarmaka, atau tanaman hias yang dipanen habis/ dibongkar pada periode pelaporan. | Bulanan, Triwulanan |
Produksi belum habis | Produksi belum habis | Hasil panen dari luas panen tanaman sayuran dan buahbuahan semusim, tanaman biofarmaka, atau tanaman hias yang dipanen lebih dari sekali dan pada periode pelaporan tanamannya belum dibongkar. | Bulanan, Triwulanan |
Harga Jual Petani | Harga Jual Petani | Rata-rata harga jual di tingkat petani per satuan produksi yang telah ditentukan pada masing-masing komoditas dalam satuan rupiah yang berlaku umum di kecamatan tersebut pada periode laporan. | Bulanan, Triwulanan |
Desain Kegiatan
Kegiatan ini dilakukanBERULANG
Frekuensi Penyelenggaraan
BULANAN
Tipe Pengumpulan Data
LONGITUDINAL_CROSS_SECTIONAL
Cakupan Wilayah Pengumpulan Data
SEBAGIAN_WILAYAH_INDONESIA
Wilayah Kegiatan
Provinsi | Kabupaten/Kota |
---|---|
KALIMANTAN SELATAN | BALANGAN |
Wawancara, Pengumpulan data sekunder
Sarana Pengumpulan Data
PAPI
Unit Pengumpulan Data
Lainnya : Kecamatan
Pengumpulan Data
Apakah Melakukan Uji Coba (Pilot Survey)Tidak
Metode Pemeriksaan Kualitas Pengumpulan Data
Supervisi
Apakah Melakukan Penyesuaian Nonrespon
Tidak
Petugas Pengumpulan Data
Staf instansi penyelenggara
Persyaratan Pendidikan Terendah Petugas Pengumpulan Data
SMA/SMK
Jumlah Petugas
Supervisor/penyelia/pengawas: 2
Pengumpul data/enumerator: 8
Apakah Melakukan Pelatihan Petugas
Ya
Pengolahan dan Analisis
Tahapan Pengolahan DataEditing, Coding, Data Entry, Validasi
Metode Analisis
DESKRIPTIF
Unit Analisis
Lainnya : Kecamatan
Tingkat Penyajian Hasil Analisis
Kabupaten/Kota
Diseminasi Hasil
Produk Kegiatan yang Tersedia untuk UmumTercetak (hardcopy): Tidak
Digital (softcopy): Tidak
Data Mikro: Tidak
Rencana Rilis Produk Kegiatan
Tercetak (hardcopy): -
Digital (softcopy): -
Data Mikro: -
Variabel Kegiatan
-
Luas tanaman pada akhir bulan laporan
-
Luas tanaman yang mengalami puso/kerusakan yang diakibatkan oleh serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan), DPI (Dampak Perubahan Iklim) dan/atau oleh sebab lainnya (gempa bumi, dll), sedemikian rupa sehingga hasilnya kurang dari atau sama dengan 11 % dari keadaan normal tanpa melihat kerusakan terjadi....
-
Luas tanaman yang dipungut hasilnya setelah tanaman tersebut cukup umur dan hasilnya paling sedikit 11% dari keadaan normal. Khusus untuk jagung dan kedelai, luas tanaman yang dipanen adalah yang bertujuan menghasilkan pipilan kering (jagung) dan biji kering (kedelai).
-
Hasil panen dari luas panen tanaman sayuran dan buah-buahan semusim, tanaman biofarmaka, atau tanaman hias yang dipanen habis/ dibongkar pada periode pelaporan.
-
Hasil panen dari luas panen tanaman sayuran dan buahbuahan semusim, tanaman biofarmaka, atau tanaman hias yang dipanen lebih dari sekali dan pada periode pelaporan tanamannya belum dibongkar.
-
Luas tanaman yang betul-betul ditanam (sebagai tanaman baru) pada bulan laporan, baik penanaman yang bersifat normal maupun penanaman yang dilakukan untuk mengganti tanaman yang dibabat/dimusnahkan karena terserang OPT atau sebabsebab lain.
-
Luas tanaman pada tanggal terakhir dari bulan laporan yang lalu. Besarnya luas ini sama dengan luas tanaman pada awal bulan laporan. Di sini luas tanaman benih tidak dimasukkan.
-
Rata-rata harga jual di tingkat petani per satuan produksi yang telah ditentukan pada masing-masing komoditas dalam satuan rupiah yang berlaku umum di kecamatan tersebut pada periode laporan.
Indikator Kegiatan
-
Jumlah total seluruh tanaman padi yang dipungut hasilnya setelah tanaman tersebut cukup umur dan hasilnya paling sedikit 11% dari keadaan normal.